Peringkat Polisi Indonesia: Jabatan Dan Tanggung Jawab

by Jhon Lennon 55 views

Memahami peringkat polisi Indonesia sangat penting untuk memahami struktur organisasi dan tanggung jawab di dalam kepolisian Republik Indonesia (POLRI). POLRI memiliki hierarki yang kompleks, mulai dari tingkat pusat hingga tingkat daerah, dengan berbagai jabatan dan peran yang berbeda. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara rinci mengenai peringkat-peringkat dalam kepolisian Indonesia, tugas dan tanggung jawab masing-masing, serta bagaimana sistem ini bekerja untuk menjaga keamanan dan ketertiban negara.

Struktur Organisasi POLRI

Sebelum membahas lebih jauh mengenai peringkat, mari kita pahami dulu bagaimana struktur organisasi POLRI secara umum. Struktur ini dibagi menjadi beberapa tingkatan, mulai dari Markas Besar (Mabes) POLRI di tingkat pusat, Kepolisian Daerah (Polda) di tingkat provinsi, Kepolisian Resor (Polres) di tingkat kabupaten/kota, hingga Kepolisian Sektor (Polsek) di tingkat kecamatan. Setiap tingkatan memiliki pemimpin dan staf yang bertanggung jawab atas berbagai aspek kepolisian.

Di tingkat Mabes POLRI, terdapat Kapolri (Kepala Kepolisian Republik Indonesia) yang merupakan pimpinan tertinggi. Kapolri bertanggung jawab langsung kepada Presiden dan memimpin seluruh operasional kepolisian di Indonesia. Di bawah Kapolri, terdapat Wakapolri (Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia) yang membantu Kapolri dalam menjalankan tugas-tugasnya. Selain itu, terdapat berbagai direktorat dan badan yang menangani bidang-bidang khusus seperti reserse kriminal, lalu lintas, intelijen, dan sebagainya.

Di tingkat Polda, terdapat Kapolda (Kepala Kepolisian Daerah) yang memimpin kepolisian di tingkat provinsi. Kapolda bertanggung jawab kepada Kapolri dan memiliki wewenang untuk mengkoordinasikan seluruh kegiatan kepolisian di wilayahnya. Di bawah Kapolda, terdapat Wakapolda (Wakil Kepala Kepolisian Daerah) dan berbagai direktorat yang menangani bidang-bidang yang sama seperti di tingkat Mabes POLRI. Polda juga memiliki beberapa Polres yang berada di bawah koordinasinya.

Di tingkat Polres, terdapat Kapolres (Kepala Kepolisian Resor) yang memimpin kepolisian di tingkat kabupaten/kota. Kapolres bertanggung jawab kepada Kapolda dan memiliki wewenang untuk mengkoordinasikan seluruh kegiatan kepolisian di wilayahnya. Di bawah Kapolres, terdapat Wakapolres (Wakil Kepala Kepolisian Resor) dan berbagai satuan yang menangani bidang-bidang seperti reserse kriminal, lalu lintas, sabhara, dan sebagainya. Polres juga memiliki beberapa Polsek yang berada di bawah koordinasinya.

Di tingkat Polsek, terdapat Kapolsek (Kepala Kepolisian Sektor) yang memimpin kepolisian di tingkat kecamatan. Kapolsek bertanggung jawab kepada Kapolres dan memiliki wewenang untuk mengkoordinasikan seluruh kegiatan kepolisian di wilayahnya. Polsek merupakan ujung tombak kepolisian yang langsung berinteraksi dengan masyarakat. Mereka bertugas untuk menjaga keamanan dan ketertiban di tingkat kecamatan, serta memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Peringkat dalam Kepolisian Indonesia

Peringkat dalam kepolisian Indonesia dibagi menjadi tiga golongan besar, yaitu Tamtama, Bintara, dan Perwira. Setiap golongan memiliki tingkatan-tingkatan yang berbeda, dengan tugas dan tanggung jawab yang berbeda pula. Mari kita bahas satu per satu.

1. Golongan Tamtama

Golongan Tamtama merupakan golongan paling rendah dalam kepolisian. Anggota Tamtama biasanya bertugas dalam bidang-bidang operasional seperti penjagaan, pengawalan, dan patroli. Peringkat dalam golongan Tamtama meliputi:

  • Bhayangkara Dua (Bharada): Ini adalah pangkat terendah dalam kepolisian. Anggota dengan pangkat Bharada biasanya baru lulus dari pendidikan dasar kepolisian dan masih dalam tahap penyesuaian.
  • Bhayangkara Satu (Bharatu): Setingkat lebih tinggi dari Bharada, Bharatu memiliki pengalaman yang sedikit lebih banyak dan mulai terlibat dalam tugas-tugas yang lebih kompleks.
  • Bhayangkara Kepala (Bharaka): Bharaka memiliki pengalaman yang lebih banyak dan biasanya menjadi pemimpin regu dalam tugas-tugas operasional.
  • Ajun Brigadir Polisi Dua (Abripda): Abripda adalah pangkat tertinggi dalam golongan Tamtama. Mereka biasanya memiliki pengalaman yang cukup banyak dan memiliki kemampuan untuk memimpin tim kecil dalam tugas-tugas operasional.

2. Golongan Bintara

Golongan Bintara merupakan golongan yang lebih tinggi dari Tamtama. Anggota Bintara biasanya memiliki peran yang lebih strategis dalam kepolisian, seperti menjadi penyidik, pengawas, atau pelatih. Peringkat dalam golongan Bintara meliputi:

  • Brigadir Polisi Dua (Bripda): Ini adalah pangkat terendah dalam golongan Bintara. Anggota dengan pangkat Bripda biasanya baru lulus dari pendidikan Bintara dan mulai mempelajari tugas-tugas yang lebih spesifik.
  • Brigadir Polisi Satu (Briptu): Setingkat lebih tinggi dari Bripda, Briptu memiliki pengalaman yang sedikit lebih banyak dan mulai terlibat dalam tugas-tugas yang lebih kompleks.
  • Brigadir Polisi Kepala (Bripka): Bripka memiliki pengalaman yang lebih banyak dan biasanya menjadi pemimpin tim dalam tugas-tugas operasional atau penyidikan.
  • Ajun Inspektur Polisi Dua (Aipda): Aipda adalah pangkat tertinggi dalam golongan Bintara. Mereka biasanya memiliki pengalaman yang sangat banyak dan memiliki kemampuan untuk memimpin tim besar dalam tugas-tugas operasional atau penyidikan.

3. Golongan Perwira

Golongan Perwira merupakan golongan tertinggi dalam kepolisian. Anggota Perwira biasanya memiliki peranManajemen dan pengambilan keputusan yang strategis. Mereka bertanggung jawab untuk merencanakan, mengorganisasikan, dan mengawasi seluruh kegiatan kepolisian. Golongan Perwira dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu Perwira Pertama (Pama), Perwira Menengah (Pamen), dan Perwira Tinggi (Pati).

Perwira Pertama (Pama)

Peringkat dalam golongan Pama meliputi:

  • Inspektur Polisi Dua (Ipda): Ini adalah pangkat terendah dalam golongan Perwira. Anggota dengan pangkat Ipda biasanya baru lulus dari pendidikan Akpol (Akademi Kepolisian) atau sekolah inspektur polisi dan mulai mempelajari tugas-tugasManajemen.
  • Inspektur Polisi Satu (Iptu): Setingkat lebih tinggi dari Ipda, Iptu memiliki pengalaman yang sedikit lebih banyak dan mulai terlibat dalam tugas-tugasManajemen yang lebih kompleks.
  • Ajun Komisaris Polisi (AKP): AKP memiliki pengalaman yang lebih banyak dan biasanya menjadi kepala unit atau kepala seksi dalam suatu satuan kerja.

Perwira Menengah (Pamen)

Peringkat dalam golongan Pamen meliputi:

  • Komisaris Polisi (Kompol): Kompol biasanya menjabat sebagai kepala bagian atau wakil kepala satuan kerja dalam suatu Polres atau Polda.
  • Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP): AKBP biasanya menjabat sebagai kepala satuan kerja dalam suatu Polres atau Polda, atau sebagai staf ahli dalam suatu Polda atau Mabes POLRI.
  • Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol): Kombes Pol biasanya menjabat sebagai kepala satuan kerja dalam suatu Polda atau Mabes POLRI, atau sebagai staf ahli dalam suatu Mabes POLRI.

Perwira Tinggi (Pati)

Peringkat dalam golongan Pati meliputi:

  • Brigadir Jenderal Polisi (Brigjen Pol): Brigjen Pol biasanya menjabat sebagai Kapolda tipe B atau sebagai kepala badan atau direktorat dalam suatu Mabes POLRI.
  • Inspektur Jenderal Polisi (Irjen Pol): Irjen Pol biasanya menjabat sebagai Kapolda tipe A atau sebagai kepala badan atau direktorat dalam suatu Mabes POLRI.
  • Komisaris Jenderal Polisi (Komjen Pol): Komjen Pol biasanya menjabat sebagai Wakapolri atau sebagai kepala badan atau direktorat dalam suatu Mabes POLRI yang sangat strategis.
  • Jenderal Polisi: Jenderal Polisi adalah pangkat tertinggi dalam kepolisian. Hanya ada satu orang yang memegang pangkat ini, yaitu Kapolri.

Tugas dan Tanggung Jawab Masing-masing Peringkat

Setiap peringkat dalam kepolisian memiliki tugas dan tanggung jawab yang berbeda. Secara umum, semakin tinggi peringkat seseorang, semakin besar pula tanggung jawab yang diemban. Berikut adalah gambaran umum mengenai tugas dan tanggung jawab masing-masing peringkat:

  • Tamtama: Melaksanakan tugas-tugas operasional seperti penjagaan, pengawalan, dan patroli. Mereka juga bertugas untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.
  • Bintara: Melaksanakan tugas-tugas yang lebih spesifik seperti penyidikan, pengawasan, dan pelatihan. Mereka juga bertugas untuk membantu Perwira dalam melaksanakan tugas-tugasManajemen.
  • Perwira: Merencanakan, mengorganisasikan, dan mengawasi seluruh kegiatan kepolisian. Mereka juga bertugas untuk mengambil keputusan strategis dan memimpin seluruh anggota kepolisian.

Sistem Kenaikan Pangkat

Kenaikan pangkat dalam kepolisian tidak terjadi secara otomatis. Ada beberapa faktor yang memengaruhi kenaikan pangkat seseorang, antara lain:

  • Masa jabatan: Setiap pangkat memiliki masa jabatan minimal yang harus dipenuhi sebelum seseorang dapat naik pangkat.
  • Prestasi kerja: Prestasi kerja yang baik dapat menjadi pertimbangan penting dalam kenaikan pangkat.
  • Pendidikan dan pelatihan: Mengikuti pendidikan dan pelatihan yang relevan dapat meningkatkan peluang seseorang untuk naik pangkat.
  • Evaluasi kinerja: Setiap anggota kepolisian dievaluasi kinerjanya secara berkala. Hasil evaluasi ini dapat memengaruhi kenaikan pangkat seseorang.
  • Ketersediaan jabatan: Kenaikan pangkat juga bergantung pada ketersediaan jabatan yang sesuai dengan pangkat yang lebih tinggi.

Kesimpulan

Memahami peringkat polisi Indonesia adalah kunci untuk memahami bagaimana kepolisian bekerja dalam menjaga keamanan dan ketertiban negara. Dengan struktur organisasi yang jelas dan sistemManajemen yang baik, POLRI dapat menjalankan tugasnya secara efektif dan efisien. Semoga artikel ini memberikan wawasan yang bermanfaat bagi Anda.